Rental Mobil Tegal Plus Driver

Fakta Tentang Bandara Komodo

https://rentalmobiltegal.com/fakta-tentang-bandara-komodo/

Fakta Tentang Bandara Komodo atau nama lain dari bandara Labuan Bajo. Bandara ini memperoleh status internasional pada tahun 2020. Labuan Bajo merupakan kota nelayan yang terletak di ujung barat Flores, Nusa Tenggara Timur dan kini telah menjadi salah satu pusat pariwisata paling ramai di Flores. Keberadaan Bandara Komodo di Labuan Bajo sangat penting karena banyaknya orang yang berkunjung ke daerah tersebut yang saat ini tengah dikembangkan untuk menjadi objek wisata baru di Bali.

Labuan Bajo sendiri merupakan kota kecil yang menjadi pintu gerbang menuju Kepulauan Komodo. Dengan dibukanya bandara internasional ini, aksesibilitas menuju kawasan wisata ini menjadi lebih mudah, sehingga wisatawan dapat menjelajahi keindahan Pulau Komodo dengan lebih nyaman.

Bandara Komodo telah beroperasi sejak tahun 2015. Bandara ini mampu menampung hingga 1,1 juta wisatawan setiap tahunnya. Pada awalnya, Bandara Komodo memiliki nama Bandara Mutiara II yang kemudian diubah menjadi Bandara Komodo sebagai simbol pariwisata di daerah tersebut, yaitu Pulau Komodo yang populer.

Desain interior bandara ini berfokus pada pengenalan budaya di Nusa Tenggara Timur. Bandara ini dibangun dengan standar internasional, dilengkapi dengan fasilitas modern dan layanan yang memadai. Terminal bandara dilengkapi dengan ruang tunggu yang nyaman, restoran, dan layanan pendukung wisata lainnya. Keberadaan bandara ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman perjalanan wisatawan dan mendukung pertumbuhan industri pariwisata di daerah tersebut.

Bandara Komodo saat ini dikelola oleh perusahaan internasional, yaitu PT Cardig Aero Services, Changi Airports MENA Pte Ltd. dan Changi Airport International Pte Ltd.

Fakta Menarik Tentang Bandara Komodo

Bandara Komodo memiliki banyak fakta menarik untuk dibahas. Beberapa di antaranya adalah:

Panjang Landasan Pacu Baru

Selama dua tahun terakhir, Bandara Komodo telah memperpanjang landasan pacunya dari 2.450 meter x 45 meter menjadi 2.650 meter x 45 meter. Bandara Komodo juga mempercantik bangunan terminal seluas 1.500 meter persegi. Terminal tersebut mampu menampung 1,1 juta pelancong per tahun. Bangunan tersebut juga didesain dengan siluet komodo dan rumah adat Wae Rebo. Tak hanya itu, konsep yang diusung adalah kearifan tradisional atau lokal dengan motif songket mata ayam, meski tetap memiliki sentuhan modern. Perluasan bandara yang menempati lahan seluas 114,1 hektare tersebut dilakukan dalam rangka mendukung potensi pariwisata di kawasan yang akan menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata “Bali Baru” tersebut. Pesawat

Boeing 737 Bisa Mendarat di Bandara

Karena landasan pacu telah diperpanjang menjadi 2.650 meter, saat ini pesawat Boeing 737 dengan muatan maksimal sudah bisa mendarat di Bandara Internasional Komodo. Boeing 737 juga sudah bisa lepas landas dari Bandara Komodo, sehingga memungkinkan maskapai untuk menggunakannya pada penerbangan langsung rute luar negeri.

Dikelola oleh Sektor Swasta Selama 25 Tahun

Pengelolaan Bandara Komodo diserahkan kepada pihak swasta, yakni konsorsium PT Cardig Aero Services (CAS) dan Changi Airports Mena Pte Ltd asal Singapura. Pengelolaan Bandara Komodo menggunakan skema Perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), bukan berarti bandara tersebut dijual kepada pihak swasta atau asing. Sebagai operator bandara, CAS telah menginvestasikan dana hingga Rp 1,2 triliun untuk pengembangan yang ditargetkan rampung dalam lima tahun ke depan.

Ditingkatkan ke Status Bandara Internasional pada bulan Juli 2020

Status Bandara Komodo telah berubah menjadi bandara internasional pada Juli 2020. Namun, hingga saat ini belum ada realisasi penerbangan langsung dari negara lain ke Bandara Komodo. Saat ini, penerbangan langsung ke Bandara Komodo Labuan Bajo baru berasal dari dalam negeri, seperti Kota Jakarta, Surabaya, Bali, Lombok, Kupang, dan Ende. Semua itu karena adanya penundaan akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 dan akibatnya beberapa prasarana dan sarana masih belum diperbaiki dan disesuaikan untuk mendukung layanan rute internasional. Hingga saat ini, sudah ada dua maskapai penerbangan internasional yang berminat untuk penerbangan langsung ke Labuan Bajo, yaitu Singapura dan Australia.

Dengan dibukanya Bandara Komodo di Labuan Bajo, Indonesia telah membuka pintu menuju salah satu keajaiban alam terbesar di dunia. Langkah ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas wisatawan ke Pulau Komodo, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal. Namun, tantangan pelestarian alam dan pengelolaan pertumbuhan pariwisata harus ditangani dengan bijaksana untuk memastikan bahwa Pulau Komodo tetap menjadi tujuan wisata yang berkelanjutan dan menakjubkan selama bertahun-tahun mendatang.

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Postingan Terbaru
Buka WhatsApp
Hubungi Kami
Admin Rental Mobil Tegal
Langsung chat aja supaya kami respon dengan cepat.