https://rentalmobiltegal.com/objek-wisata-can…-dekat-borobudur/
Objek wisata candi dekat Candi Borobudur untuk wisata religi. Jawa Tengah dikenal sebagai provinsi di Indonesia dengan ribuan candi karena memiliki ratusan warisan budaya berupa candi yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah. Salah satu candi yang sangat populer dan menjadi objek wisata di Jawa Tengah adalah Candi Borobudur di Kabupaten Magelang. Candi Buddha ini tidak hanya memiliki arsitektur yang memukau sehingga menarik untuk dikunjungi, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Saat berada di Magelang, Anda juga dapat menjelajahi candi lainnya yang juga berusia ribuan tahun dan terletak tidak jauh dari Candi Borobudur.
Candi Mendut
Saat melewati jalur utama Jogja – Borobudur, tepatnya di Jalan Mayor Kusen, Anda akan menjumpai sebuah candi yang bernama Candi Mendut. Usia candi bercorak Budha ini diperkirakan lebih tua dari Candi Borobudur. Sebuah prasasti dari Karang Tengah yang berasal dari tahun 824 Masehi menyebutkan bahwa candi ini dibangun oleh Raja Indra dari dinasti Syailendra. Seorang arkeolog asal Belanda, JG de Casparis, mengaitkan candi tersebut dengan Candi Mendut. Candi ini memiliki denah dasar berbentuk persegi dengan ukuran 10 x 10 meter dan tinggi bangunan 13,3 meter. Pada dinding candi, terdapat relief yang berisi cerita-cerita yang berdasarkan sejarah Budha. Beberapa hiasan relief menggunakan gambar binatang sebagai tokohnya, seperti Brahmana dan Kepiting, Angsa dan Kura-kura, Dua Burung Beo dan lainnya.
Candi Pawon
Candi Pawon terletak hanya 1,75 km dari Candi Borobudur, tepatnya di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur . Bangunan ini merupakan salah satu candi Buddha yang diperkirakan dibangun oleh Dinasti Syilendra antara abad VIII – IX Masehi, namun waktu pembangunannya tidak diketahui secara pasti karena belum ada data yang cukup kuat. Candi Pawon merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Raja Indra (782 – 812 M), ayah dari Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. Di dalam ruangan di tubuh Candi Pawon, diperkirakan pada awalnya terdapat sebuah arca Bodhhisattva, sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Indra yang dianggap telah mencapai tingkat Bodhisattva. Para ahli berpendapat bahwa Candi Pawon merupakan pintu gerbang menuju Candi Borobudur, sebagai tempat umat menyucikan diri dari kekotoran jasmani dan rohani.
Candi Umbul
Berbeda dengan candi pada umumnya, Candi Umbul merupakan situs pemandian air panas peninggalan kerajaan dinasti Syailendra yang kini menjadi objek wisata di Kabupaten Magelang. Terletak di Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Candi Umbul berjarak sekitar 9,6 km dari Candi Borobudur ke arah Kota Semarang. Situs Candi Umbul memiliki dua kolam berbentuk persegi panjang dengan ukuran yang berbeda dan sebagian besar dinding kolam terbuat dari batu andesit. Sumber air hangat keluar dari dasar kolam atau ‘mumbul’ dalam bahasa Jawa. Candi Umbul bisa menjadi alternatif bagi Anda yang ingin bersantai dengan berendam di air panas layaknya keluarga kerajaan di suasana pedesaan yang asri.
Candi Selogriyo
Jika Anda gemar trekking, maka mengunjungi Candi Selogriyo bisa menjadi pilihan. Candi ini terletak di dalam hutan, Kecamatan Windusari, sekitar 28 km dari Candi Borobudur . Untuk mencapai lokasi ini, Anda bisa menggunakan kendaraan bermotor roda dua atau berjalan kaki kurang lebih 30 menit dari pintu gerbang. Karena berada di tengah hutan, Anda akan melihat panorama alam berupa perbukitan dan hamparan sawah yang sangat memukau di sepanjang perjalanan. Objek wisata Candi Selogriyo ini hanya memiliki satu candi, berbeda dengan objek wisata candi pada umumnya yang berbentuk kompleks, atau kawasan, seperti Candi Prambanan atau Candi Borobudur.
Candi Ngawen
Objek wisata candi terakhir di dekat Borobudur adalah Candi Ngawen. Candi ini merupakan kompleks candi yang memiliki lima candi, yaitu candi I, II, III, IV, dan V. Kelima candi tersebut berdiri berderet dengan jarak masing-masing empat meter menghadap ke timur. Kelima candi tersebut berdiri berderet sejajar dengan jarak masing-masing empat meter menghadap ke timur. Di kompleks candi ini terdapat lima candi yang masing-masing dipersembahkan untuk lima Dhyani Buddha. Candi Ngawen memiliki keistimewaan berupa empat arca singa yang diletakkan di sudut kaki candi, yang tidak pernah ditemukan di candi lain di Indonesia. Candi II dan IV memiliki ukuran dan bentuk konstruksi yang sama. Namun, dari kelima candi yang ada saat ini, hanya candi II yang dipugar pada tahun 1927, sedangkan empat candi lainnya hanya tersisa kaki. Saat ditemukan pada tahun 1920, di kompleks candi tersebut juga ditemukan dua arca Buddha yang tidak utuh, yaitu arca Dhyani Buddha Ratnasambhawa di dekat candi II dan arca Dhyani Buddha Amithaba di dekat candi IV. Berdasarkan penemuan arca, keberadaan stupa, dan bentuk terasnya, dapat disimpulkan bahwa Candi Ngawen bercorak Buddha. Selain itu, corak arsitektur candi tersebut menunjukkan ciri-ciri bangunan dari abad ke-8 atau ke-9. Diperkirakan Candi Ngawen dibangun oleh Dinasti Syailendra yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno.