https://rentalmobiltegal.com/kelompok-suku-pa…ler-di-indonesia/
Kelompok Suku Paling Populer di Indonesia dimana Indonesia dikenal sebagai negara yang majemuk dengan berbagai budaya, bahasa, agama, dan ras yang diakui oleh dunia internasional. Budaya Indonesia sangat unik dan berharga. Budaya telah menjadi identitas bagi masyarakat Indonesia. Saat ini, beberapa suku bangsa Indonesia semakin populer di kalangan warga internasional dan suku-suku tersebut telah menyita perhatian dunia. Karena keunikannya, beberapa suku bangsa Indonesia menjadi populer.
Bali Aga, Bali
Meskipun bukan suku, mereka dikenal sebagai ‘orang-orang Bali kuno’. Tinggal di desa-desa bertembok dengan gerbang yang, hingga saat ini, tetap tertutup bagi dunia luar. Hal ini mengakibatkan budaya yang tidak banyak berubah dari waktu ke waktu, melestarikan gaya hidup yang sangat berbeda dengan apa yang dapat Anda temukan di seluruh pulau. Hal yang paling terkenal dan menarik tentang mereka adalah cara penguburan mereka; alih-alih mengkremasi mayat mereka, mereka hanya meletakkannya di bawah pohon beringin. Baunya secara misterius ditutupi oleh aroma arboreal khusus yang dipancarkan oleh pohon beringin. Dua desa utama yang dapat dikunjungi oleh wisatawan adalah Trunyan (Dekat Kintamani) dan Tenganan (Dekat Candidasa, Bali Timur).
Suku Mentawai
Suku Mentawai merupakan penduduk asli Pulau Mentawai. Suku Mentawai memiliki tradisi khas yaitu memakai tato di sekujur tubuh mereka. Mereka tidak memakai tato tanpa alasan, tato tersebut mencerminkan status sosial. Suku ini terisolasi selama berabad-abad dari peradaban luar. Mereka tinggal di rumah panggung yang dibangun dari bahan kayu. Beberapa orang dari suku ini hidup bersama di bawah satu atap. Orang-orang suku ini menganut animisme, pakaian mereka memiliki bahan yang murni diambil dari alam. Pakaian pria terbuat dari kulit pohon sukun sedangkan pakaian wanita terbuat dari daun pisang.
Suku Dayak
Suku Dayak merupakan suku asli yang mendiami Kalimantan, kata Dayak sendiri merujuk pada masyarakat yang tinggal jauh dari kehidupan kota. Sama seperti suku-suku lainnya, suku Dayak juga memiliki beberapa karakteristik khusus. Sebelum abad ke-20, mereka hanya percaya pada leluhur, hewan, batu, dan tanda-tanda alam, yang cukup mirip dengan kepercayaan Hindu kuno. Mereka percaya pada tanda-tanda alam dan karena itu mereka sangat patuh pada hukum alam. Masyarakat Suku Dayak dilarang bergaul dengan peradaban lain di luar batas wilayah Dayak.
Suku Dayak mudah gelisah sehingga mereka biasanya berpindah dari satu hutan ke hutan lain atau dari satu gua ke gua lain. Suku Dayak Punan dianggap sebagai suku yang paling primitif, masyarakatnya hampir tidak berkomunikasi dengan masyarakat umum dan mereka bahkan tinggal di hutan yang dalam. Mereka telah menjalani hidup sesuai dengan petunjuk leluhur untuk menjauhkan mereka dari segala marabahaya.
Suku Dani, Papua
Suku Dani adalah penduduk asli Lembah Baliem di Irian Jaya, bersama dengan suku Yali dan Moni, mereka adalah suku-suku utama di dalam dan di sekitar lembah tersebut. Daerah terpencil dan sulit dijangkau. Suku Dani digambarkan sebagai manusia zaman batu. Ketika mereka pertama kali ‘ditemukan’, cara hidup mereka adalah cara yang kita bayangkan sebagai cara hidup manusia prasejarah, yang memicu minat besar di seluruh dunia. Tentu saja, tidak dapat dihindari bahwa ketika masyarakat modern pertama kali melihat suku Dani, perubahan akan terjadi, dan memang demikian.
Tidak diragukan lagi telah terjadi perubahan yang membawa masyarakat Dani lebih dekat ke masa kini yang semakin homogen yang kita sebut modernitas. Sebelum berhubungan dengan orang lain selain mereka sendiri, masyarakat Dani adalah masyarakat pertanian, perburuan, dan meramu yang menggunakan peralatan yang terbuat dari kayu, batu, dan tulang. Mereka berdagang kerang dan bulu dan pandangan mereka terhadap dunia terbatas.
Suku Asmat, Papua
Suku bangsa Nugini yang tinggal di Provinsi Papua, Indonesia. Memiliki salah satu tradisi ukiran kayu paling terkenal dan semarak di Pasifik, seni mereka dicari oleh para kolektor di seluruh dunia. Di beberapa daerah pedalaman, suku Asmat tinggal di rumah pohon, terkadang setinggi 25 meter dari tanah.
