https://rentalmobiltegal.com/fakta-menarik-te…g-danau-kelimutu/
Kelimutu merupakan gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Letak gunung ini tepatnya berada di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga danau kawah di puncaknya. Danau-danau ini dikenal dengan sebutan Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Meski begitu, warna-warna ini selalu berubah seiring berjalannya waktu.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari “Keli” yang berarti gunung dan kata “Mutu” yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna Danau Kelimutu memiliki makna masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau Kelimutu atau Tiwu Kelimutu terbagi menjadi tiga bagian yang disesuaikan dengan warna danau tersebut. Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat berkumpulnya arwah orang muda yang telah meninggal. Danau berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat berkumpulnya arwah orang jahat yang telah meninggal. Sedangkan danau berwarna putih atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya arwah orang tua yang telah meninggal.
Warga sekitar Danau Kelimutu percaya bahwa saat danau berubah warna, mereka harus memberikan sesaji kepada arwah orang yang telah meninggal.
Luas ketiga danau tersebut sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau berupa dinding batu sempit yang rawan longsor. Dinding ini sangat curam dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 hingga 150 meter.
Gunung ini tercatat meletus pertama kali pada tahun 1830, mengeluarkan lahar hitam dan letusan yang dahsyat. Tercatat pula pada tahun 1860 hingga 1870 meletus untuk kedua kalinya. Letusan tersebut disertai aliran lahar panas. Dan terakhir, gunung ini mengalami aktivitas yang hebat pada tahun 1968.
Berencana untuk menjelajahi Gunung Kelimutu dalam waktu dekat? Berikut 6 fakta menarik tentang Danau Kelimutu.
Tebing curam dan monyet penjaga
Saat tiba di Danau Kelimutu, Anda akan disuguhkan pemandangan tebing dari atas bebatuan terjal. Anda juga akan dikejutkan oleh sosok penjaga tebing. Sekelompok monyet berbulu kecokelatan tiba-tiba muncul dari dahan pohon di tepi tebing.
Anda tidak perlu berlama-lama di atas kecuraman tebing tersebut karena sangat berbahaya.
Keindahan Danau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” dan “Tiwu Ata Polo”
Setelah menaiki sekitar 15 anak tangga yang terbuat dari semen, Anda dapat melihat dua dari tiga danau di kawasan Kelimutu. Kedua danau tersebut adalah Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dan Tiwu Ata Polo.
Tiwu Ata Polo adalah danau di sisi kanan jika posisi tubuh Anda menghadap danau. Danau ini berwarna hitam pekat. Sementara danau di sebelah kiri dengan air berwarna hijau tosca adalah Tiwu Nuwa Muri Koo Fai.
Kedua danau ini letaknya bersebelahan, hanya dipisahkan oleh tebing sebagai dinding pemisah. Tebing-tebing batu pemisah tersebut berbentuk seperti cekungan. Sejauh mata memandang, yang ada di sekeliling danau hanyalah tebing-tebing batu.
“Tiwu Ata Mbupu”, tempat berkumpulnya roh-roh
Objek wisata unik lainnya di Puncak Kelimutu adalah Tiwu Ata Mbupu. Danau berwarna hijau tosca bening ini terletak terpisah dari danau-danau lainnya. Danau ini merupakan tempat bersemayam arwah para tetua yang telah meninggal.
Menurut masyarakat setempat, penggolongan tempat tinggal arwah dilihat dari perilaku mereka semasa hidup. Jika orang meninggal dalam usia tua dan sering berbuat baik semasa hidupnya, maka akan masuk ke dalam “Tiwu Ata Mbupu”. Jika orang meninggal dalam usia muda atau belum menikah dan sering berbuat baik semasa hidupnya, maka akan masuk ke dalam “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai”.
Sedangkan jika orang yang meninggal baik muda maupun tua namun sering berbuat jahat maka akan disemayamkan di “Tiwu Ata Polo”.
Monumen tempat istirahat
Perjalanan menuju puncak Kelimutu sangat melelahkan karena jalannya yang cukup terjal. Selain itu udara di jalan menuju puncak semakin menipis karena ketinggian. Untuk melepas lelah, Anda dapat beristirahat sejenak di tugu perhentian.
Setelah melihat danau ketiga, tugu ini adalah tujuan Anda berikutnya. Di sini Anda dapat duduk dan mengobrol di anak tangga, mengambil foto, menikmati secangkir kopi hangat, dan mengagumi panorama Kelimutu yang indah .
Mitos tentang perubahan warna Danau Kelimutu
Kelimutu juga dikenal sebagai danau tiga warna. Setiap danau memiliki warna yang berbeda dan ketiga danau tersebut dapat berubah warna sewaktu-waktu. Beberapa ahli mengatakan bahwa hal ini terjadi karena komposisi material di dasar danau.
Namun ada yang mengatakan bahwa perubahan warna tersebut mengikuti suasana politik di negara Indonesia. Konon, jika negara Indonesia sedang damai dan tenteram, maka warna danau tersebut akan menjadi biru. Jika suasana politik sedang tidak stabil atau memanas, maka warna danau tersebut akan berubah menjadi merah.
“Pati Ka”, festival memberi makan leluhur
Fakta selanjutnya tentang Danau Kelimutu adalah bahwa pada tanggal 14 Agustus setiap tahunnya diadakan Festival Danau Kelimutu. Sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat, acara utama festival ini adalah “pati ka” yang dalam bahasa setempat “pati ka” berarti memberi makan.
Pemberian makanan ditujukan kepada leluhur Danau Kelimutu berupa sesaji berupa daging babi atau dalam bahasa setempat disebut wawi dan moke atau minuman beralkohol tradisional.